KSPPS BMT Assyafiiyah Berkah Nasional atau BMT ABN melalui salah satu produk nya yaitu Ceria Digital kini telah menghadirkan versi terbaru nya dengan tampilan dan fitur baru.
“Salah satu inovasi yang dihadirkan adalah Ceria Digital, produk BMT ABN yang hadir dengan tampilan baru yang simple, fresh, clean disertai dengan fitur-fitur yang lebih lengkap yang membuat kita bisa melakukan apa aja sekarang,” Ucap Supadin, Ketua BMT ABN, Senin, 7 Februari 2022.
Salah satu fitur terbaru yang menjadi unggulan adalah Fitur Transfer Dana Maka Anggota Pengguna Ceria Digital dapat mentransfer Dana dari Saldo Ceria Digital ke Bank Lain seperti BRI, BNI, BSI, Mandiri dan Bank lainnya dengan mudah
Selain itu, ada juga fitur E-Money yang memungkinkan Maka Anggota Pengguna Ceria Digital untuk melakukan Top-Up E-Money seperti Shopee Pay, OVO, Dana dan Aplikasi E-Money lainnya termasuk juga untuk melakukan Top Up E-Toll sehingga Anggota Pengguna Ceria Digital bisa melakukan transaksi real time tanpa harus ke gerai Top-Up Saldo atapun melakukan transaksi digital untuk melengkapi fitur transaksi digital yang sudah ada sebelumnya yaitu Pembelian Pulsa HP dan token listrik pra bayar serta pembayaran tagihan listrik, PDAM dan BPJS Kesehatan.
Ceria Digital Versi terbaru juga menghadirkan fitur Pengajuan Pembiayaan Online. Dengan fitur ini, Maka Anggota bisa mengajukan pembiayaan secara online tanpa harus datang kekantor, Anggota dapat langsung mengajukan dengan meng
isi biodata, foto persyaratan dan mengisi kuisioner. Jika sudah di ajukan maka Anggota tinggal menunggu di survey oleh Marketing.
“Bagi Anggota yang ingin mengajukan Pembiayaan, kini tidak perlu ke kantor cabang terdekat, cukup melalui fitur Pengajuan Online di Aplikasi ceria digital, ikuti langkah – langkah yang ada, dan kemudian Anggota akan di Survey oleh Marketing . Bagi masyarakat yang belum memiliki rekening BMT ABN atau belum menjadi anggota, juga bisa mengajukan pembiayaan secara online dengan praktis dan mudah melalui Aplikasi Ceria Digital.” Ucap Anik Idawati, Bendahara BMT ABN.
Di tengah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat ini, Ceria Digital hadir sebagai aplikasi yang memberikan solusi transaksi yang juga mendukung protokol kesehatan dengan transaksi cashless atau secara digital. Transaksi apa saja, bisa dilakukan di mana saja kapan saja.
Maal Assyafi’iyah BN menyalurkan bantuan dana sebesar Rp. 20.000.000 untuk pembangunan Pondok Tahfidz Insan Mulia di Kampung Tanggul Angin Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah. Bantuan ter
sebut merupakan hasil donasi masyarakat dari seluruh Kantor Cabang BMT ABN.
Bantuan diserahkan ol
e
h Sugiyono selaku Sekretaris BMT ABN dan diterima oleh Iman Abiworo selaku Sekretaris Yayasan Insan Mulia Kotagajah yang menaungi Pondok Tahfidz Insan Mulia. Iman Abiworo mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada BMT ABN yang sudah memberikan bantuannya teriring doa agar para donatur senantiasa diberikan kesehatan, panjang umur, dan harta yang berlimpah serta mendapat balasan kebaikan yang berlipat ganda dari Allah SWT.
“Beribu-ribu terima kasih kepada BMT Assyafi’iyah dan para donatur, semoga BMT Assyafi’iyah terus Berjaya dan Bermanfaat serta kepada donator diberikan kesehatan, panjang umur dan harta yang telah diberikan dilipatgandakan oleh Allah SWT,” Ucap Iman abiworo.
Kehidupan Era New Normal telah dijalani namun tidak serta merta menghilangkan dampak akibat pandemi wabah Covid-19 ini. Tak bisa dipungkiri kondisi pandemi ini masih berlangsung, bahkan jumlah kasus yang positif tertular cenderung meningkat tajam. Ditambah lagi kini muncul varian baru covid-19 yaitu Omicron.
Dampak yang ditimbulkan dari pandemi ini sangat dirasakan oleh masyarakat rentan seperti kaum dhuafa, duda dan janda miskin. Dalam sektor ekonomi dengan menurunnya pendapatan, bahkan kehilangan pekerjaan menjadi faktor utama yang dirasa.
Dalam hal ini Baitul Maal BMT Assyafiiyah BN pun terus konsisten melaksanakan agenda sosial yang bertujuan untuk membantu meringankan beban tersebut. Tak henti-hentinya para karyawan BMT ABN yang bertugas di Divisi Baitul maal memberikan bantuan Beras kepada Dhuafa, Duda, Janda dan Lingkungan Kantor BMT ABN
Alhamdulillah telah banyak masyarakat yang bisa kami bantu, semoga kedepannya akan lebih banyak lagi penyaluran-penyaluran seperti ini.” Ucap Lailatul Fatimah selaku Kepala Divisi Baitul Maal BMT Assyafi’iyah BN. Dengan adanya penyaluran ini semoga dapat meningkatkan kepedulian masyarakat, serta dapat membantu meringankan beban saudara kita yang membutuhkan.
“Ada 40 orang penerima bantuan beras setiap bulan dilingkungan Kantor Pusat yang mana masing-masing orang menerima 5 kg beras.” lanjut Lailatul Fatimah.
Lailatul Fatimah menjelaskan tujuan dari kegiatan sosial yang kami lakukan semata-semata untuk umat. Maksudnya dari umat ke umat lagi, dan dengan adanya kegiatan ini harapannya bisa menumbuhkan jiwa sosial untuk kami semua yang ada di lingkungan BMT ABN
“Semoga kegiatan yang kami laksanakan ini selalu memberikan dampak yang positif ke masyarakat,” lanjutnya.
KOTA GAJAH—Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syari’ah BMT Assyafi’iyah Berkah Nasional (BMT ABN) membukukan kinerja unggul dengan keberhasilan melewati puncak pandemi covid-19 yang sulit di tahun 2021.
Kinerja unggul tersebut antara lain terlihat pada kemampuan meningkatkan aset dan ekuitas, penambahan kantor cabang baru, dan modernisasi layanan go digital yang memudahkan transaksi usaha dengan para anggotanya.
“Alhamdulillah kendati masih dikepung pandemi covid-19, BMT Assyafiiyah mampu menjaga kinerja dengan kenaikan aset 6,78 persen dari Rp 167, 543 miliar pada tahun 2020 menjadi Rp 178,902 miliar di tahun buku 2021, keberhasilan ini berkat dukungan dan kerja sama solid serta partisipasi anggota yang terus meningkat,” kata Ketua BMT Assyafiiyah Supadin dalam Rapat Anggota Tahunan ke XXIV BMT Assyafiiyah, Senen (17/1/2021) di Kota Gajah Lampung Tengah.
Kenaikan aset yang naik tipis, 6,78 persen itu, kata Supadin, sebenarnya masih jauh dari target ditetapkan dalam RAT Tahun Buku 2020 lalu, yaitu sebesar Rp 200 miliar. Namun, capaian itu patut disyukuri dan bisa menjadi motivasi bagi pengurus untuk meningkatkan kinerjanya pada 2022.
Yang juga patut disyukuri, BMT ABN tetap eksis melayani anggotanya, ketika banyak koperasi lainnya di Provinsi Lampung tumbang karena terdampak pandemi covid-19, bahkan berurusan dengan hukum. Selain itu, masih di tengah pandemi, koperasi ini mampu menambah dua lagi kantor cabang baru sehingga di 2021, BMT ABN mengoperasikan 48 kantor cabang dan satu kantor layanan Baitul Maal.
Saat menyampaikan kinerja keuangan, Supadin menjelaskan sepanjang 2021 permodalan BMT ABN sepenuhnya memanfaatkan dana anggota tanpa ada dana pihak ketiga. Ini menunjukkan kepercayaan dari anggota untuk tetap menyimpan sangat bagus. Bahkan modal simpanan dari anggota menembus Rp126 miliar. Sementara dana pihak ketiga turun dari Rp33,737 miliar menjadi Rp17,566 miliar. Ekuitas modal sendiri mencapai Rp33 miliar.
Sepanjang 2021, koperasi ini menyalurkan pembiayaan sebesar Rp126,321 miliar kepada 131.204 anggotanya, meningkat dibanding 2020 sebesar Rp111,917 miliar kepada 120.941 anggota.
Ceria Digital, layanan online.
Menjelaskan layanan go digital, bendahara BMT ABN Anik Idawati mengatakan kendati berada jauh dari ibukota provinsi, namun BMT ABN tetap up date, mengikuti perkembangan teknologi terkini yang sudah serba digital. Karenanya, agar partisipasi anggota tetap tinggi ke koperasinya, tutur Anik, pihak manajemen mengembangkan layanan berbasis digital bernama Ceria Digital.
Ceria merupakan akronim dari budaya organisasi BMT ABN yang bermakna kebersamaan (Collaboration), pelayanan terbaik ( Excellent), Keramahtamahan ( Resspect), Integritas dan tanggungjawab (Accountability).
“Layanan berbasis digital ini kami rancang agar anggota dapat mengajukan pembiayaan melalui smartphone di tangannya tanpa harus kekantor, dan ini sudah connect ke sistem sehingga cukup di rumah saja anggota dapat mengajukan pembiayaan dan akan segera di follow-up oleh marketing,’ tutur Anik.
Ia tambahkan, Ceria Digital juga merupakan sarana kontrol anggota untuk mengetahui saldo simpanan dan pembiayaan masing-masing anggota. Sedangkan benefit lainnya adalah fasilitas pembayaran BPJS, pulsa listrik dan telepon, e-money dan e commerce.
“Dalam tempo dekat ini sedang kami siapkan kapasitas Ceria Digital untuk transfer ke bank,” pungkas Anik.
Sementara itu Sektetaris BMT ABN Sugiyono menambahkan, sebagai koperasi berbasis syariah, sasaran BMT ABN tak hanya sekadar mengeduk keuntungan materi. Koperasi ini juga punya kewajiban membantu masyarakat sekitar yang secara ekonomi masih tertinggal. sepanjang 2021, kata Sugiyono, BMT ABN melaksanakan visi sosial Baitul Maalnya dengan menyalurkan zakat senilai Rp227 juta, infaq 147 juta dan wakaf Rp1,292 miliar.
Dan dana pemberdayaan umat itu setiap hari, terus meningkat disamping penghimpunan dana sosial lainnya seperti untuk membantu korban bencana alam di Sumatera, Kalimantan dan paling anyar Semeru, juga penyaluran dana kemanusiaan untuk Palestina.
Sebagai catatan, selama 2021 BMT Assyafi’iyah mendapatkan pemeringkatan koperasi sangat berkualitas, yaitu AAA dan meningkat dari nilai tahun 2020, yaitu AAB.
BMT ABN juga tercatat sebagai Koperasi skala besar pada 2021 versi Majalah Peluang, kategori aset di atas Rp100 miliar di bawah Rp500 miliar.
Kotagajah, 04 Desember 2021 – Pemberdayaan kepada masyarakat merupakan hal yang kerap didengar. Namun dalam pelaksanaannya tidaklah mudah. Selain harus mempunyai konsep yang matang, juga dibutuhkan penggerak yang aktif supaya dapat mewujudkan pemberdayaan itu sendiri. Perlu diketahui bahwa pemberdayaan dapat dilakukan oleh kelompok ataupun perseorangan. Inti dari kegiatan tersebut adalah realisasi yang nyata dan bermanfaat bagi masyarakat yang diberdayakan.
BMT Assyafiiyah BN melalui Baitul Maal telah melakukan pemberdayaan yang dilakukan secara berkelompok. KSPPS BMT Assyafiiyah telah melakukan pemberdayaan kepada masyarakat yang dimana terakhir dilaksanakan di Desa Sritejo Kencono Kecamatan Kotagajah Kabupaten Lampung Tengah pada tanggal 4 Desember 2021. Pemberdayaan yang dilakukan adalah Program Pemberdayaan Kelompok Kambing Bergulir. Kepala Divisi KSPPS BMT Assyafiiyah BN menerangkan bahwa pemberdayaan kelompok kambing bergulir telah dimulai sejak awal tahun 2015 lalu. Program ini pertama kali dipelopori oleh Ibu Lailatul Fatimah selaku Kepala Divisi Baitul Maal BMT ABN “Sudah kurang lebih 6 tahun kambing bergulir lingkungan BMT ABN dijalankan,” terangnya, Sabtu (04/12).
Kambing Bergulir merupakan program yang dilaksanakan oleh Baitul Maal BMT Assyafiiyah BN dengan tujuan untuk memberdayakan masyarakat yang kurang mampu, khususnya bagi warga setempat di lingkungan sekitar kantor BMT Assyafiiyah BN. Awal mula berdirinya program tersebut berawal dari dana yang dikumpulkan melalui Program Zakat dari Baitul Maal. “Dulu, saya dan beberapa rekan di sini berinisiatif untuk melakukan pemberdayaan melalui kambing, kami beri nama ‘Kambing Bergulir’, modal awal kita dapatkan dari infak yang terkumpul dari Koin Zakat anggota yang dimana akan kita berikan kepada yang berhak menerima, yaitu fakir miskin.” paparnya. Lailatul Fatimah menjelaskan pada tahun 2021 kambing yang dimiliki berjumlah kurang lebih 400 ekor dari 48 Kantor Cabang yang tersebar di 3 Provinsi.
Sistem yang diterapkan dalam pemberdayaan kambing bergulir yaitu, kambing diserahkan kepada masyarakat yang mempunyai kemauan dalam mengurusnya supaya diternak dengan menyertakan surat keterangan tidak mampu dari aparat desa setempat. Namun, dalam menernak ada batasan yang telah disepakati, ketika sudah dua kali peranakan induk kambing tersebut dipindahkan untuk dirawat oleh orang lain yang membutuhkan. “Selama enam tahun perjalanan kambing bergulir ini tentunya ada permasalahan, namun dapat ditangani dan akhirnya membuahkan hasil, masyarakat yang diberdayakan juga senang karena dapat menernak kambing tanpa harus membelinya,” tuturnya.
Selama proses pemberdayaan berlangsung, penerima bantuan mendapat bimbingan oleh Pengurus BMT ABN dan Baitul Maal. Selain untuk memberikan pengarahan, pihaknya juga siap menerima masukan baik dari pihak penerima ataupun masyarakat sekitar untuk kemajuan program tersebut. Hal menarik lain dari program tersebut yakni hasil ternak yang dihasilkan tidak diperbolehkan untuk dijual semua. Namun harus ada laporan terlebih dahulu kepada penanggungjawab divisi yang telah ditentukan guna dilakukan survei. Tujuannya untuk memastikan hasil penjualan dari hewan digunakan untuk hal yang bermanfaat. “Anak kambing tidak boleh dijual secara keseluruhan agar anak kambing tersebut tidak habis pakai dan bisa berkembang terus bagi masyarakat yang menerima, Baitul Maal BMT Assyafiiyah BN tidak meminta hasil tersebut sama sekali guna memaksimalkan hasil dalam memelihara kambing, yang terpenting sebelum menjual kambing tersebut harus melaporkan kepada divisi Baitul Maal agar bisa mengecek menjual kambing untuk kemanfatan bukan untuk hal yang tidak ada manfaatnya,” tutupnya.
Recent Comments