Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT Assyafiiyah Berkah Nasional (BMT ABN) menyelenggarakan Upgrade dan RCC Sertifikasi Kompetensi (Manajer dan Pimpinan Cabang) untuk meningkatkan kemampuan, kinerja dan memenuhi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), acara dibuka secara resmi oleh Ketua Pengurus BMT ABN Supadin ini di selenggarakan pada tanggal 08 s.d 09 Juli 2021 di Aula Assyafiiyah Hotel Kotagajah Lampung Tengah Lampung.
Kegiatan atas kerjasama antara BMT ABN dengan LSP KJK ini dilaksanakan secara tatap muka tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kompetensi teknis di bidang kepemimpinan bagi Manajer dan Pimpinan Cabang. Kegiatan ini diawali upgrade dengan pelatihan oleh LDP Sejahtera Mandiri sebagai penyelarasan atas beberapa unit kompetensi yang berubah sesuai dengan amanah UU Nomor 193 Tahun 2017.
Kegiatan yang diikuti oleh 8 Manajer dan 20 Pimpinan cabang ini selanjutnya dilakukan Uji Kompetensi yang langsung dilakukan oleh LSP KJK. “RCC Sertifikasi Kompetensi seperti ini sudah dilakukan kerjasama cukup lama sejak tahun 2013 antara BMT ABN dan LSP KJK, terimakasih atas kerjasamanya” ucap Sunaryo salah satu Assesor dari LSP KJK.
Pada kesempatan tersebut, Supadin menyampaikan bahwa peningkatan atau upgrade diri sangat lah dibutuhkan untuk menghadapi persaingan dan tentunya untuk mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas dan terpercaya. Dengan uji kompetensi tersebut, kami berharap pimpinan cabang dan manajer dapat memenuhi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia. Untuk meraih sertifikasi itu, peserta mengikuti ujian tertulis dan wawancara, termasuk melakukan demonstrasi (role play).
Pelaksanaan Upgrade dan RCC Sertifikasi Kompetensi ini mendapat respon positif dari peserta. Salah satu Pimpinan Cabang mengatakan pengetahuannya dibidang kepemimpinan bertambah dengan ilmu-ilmu baru yang belum pernah dipelajarinya. “ menurut saya sangat penting acara ini diadakan, menambah dan memperluas wawasan, sehingga menjadi para pimpinan cabang yang berkompeten dan itu diakui dengan adanya sertifikat.
JAKARTA—Koperasi yang tergabung dalam Forum Komunikasi (Forkom) Koperasi Besar Indonesia (KBI) diminta masuk ke dalam sektor-sektor ekonomi yang besar dan strategis, serta mengembangkan mindset enterpreneurshipnya. Bahkan Forkom KBI dapat berperan menggalang sinergi bisnis.
Demikian dikatakan, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam sambutannya pada acara Silaturahmi dan Halal Bihalal Forum Komunikasi (Forkom) Koperasi Besar Indonesia (KBI), di Jakarta, Rabu (9/6/21).
Teten mengungkapkan bahwa UU Cipta Kerja memberikan peluang yang besar bagi koperasi untuk masuk ke semua sektor usaha di Indonesia. “Oleh karena itu, kita harus mampu menjaga reputasi koperasi,” tegas Teten,
Untuk itu, lanjut Teten, pihaknya membangun ekosistem koperasi yang efektif dan efisien, agar koperasi bisa tumbuh besar.
Menkop UKM meyakini koperasi pun mampu masuk ke sektor-sektor besar seperti pembangunan infrastruktur seperti jalan tol.
“Dalam banyak kesempatan bincang dengan menteri-menteri lain, saya selalu menyebutkan bahwa koperasi juga mampu masuk ke bisnis-bisnis besar,” ungkap Teten.
Intinya, menurut Teten, banyak sekali peluang usaha yang bisa diambil koperasi. “Kita banyak memiliki keunggulan domestik yang bisa dibangun melalui koperasi. Misalnya, sektor perikanan dan kelautan,” kata Teten.
Oleh karena itu, Teten meminta seluruh koperasi di Indonesia jangan apriori terhadap daya saing dan skala ekonomi. “Agar eksistensi koperasi tidak kalah dengan korporasi. Ayo, kita berkolaborasi,” tandas Teten.
Teten meminta koperasi besar mampu meyakinkan masyarakat bahwa koperasi merupakan pilihan rasional untuk membangun dan menciptakan kesejahteraan.
“Bahkan pengurus koperasi jangan berpolitik. Fokus saja membangun ekonomi rakyat,” tukas MenkopUKM.
Teten mengakui masih ada beberapa kalangan di masyarakat yang kehilangan harapan terhadap koperasi. Diakui juga, koperasi saat ini memiliki stigma negatif dari masyarakat. Maka dari itu, pemberdayaan koperasi moderen harus digalakkan.
“Koperasi kurang bagus namanya memang. Ketika saya kunjungan ke Bogor, saya mau konsolidasi petani tanaman hias berbasis ekspor. Saya suruh mereka masuk koperasi. Semuanya tidak mau karena mereka punya stigma negatif. Ini yang harus kita ubah. Saya bilang, yang jelek itu masa lalu, sekarang kita bangun koperasi moderen,” jelas Teten.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM Ahmad Zabadi mengajak koperasi besar yang didominasi sektor simpan pinjam (KSP) bisa bertransformasi ke sektor riil.
“Kita sedang fokus menggulirkan program Korporatisasi Petani, dimana mengkonsolidasi para petani berlahan sempit ke dalam wadah koperasi. Tujuannya, agar bisnis mereka bisa masuk skala ekonomi,” jelas Zabadi.
Bagi Zabadi, program Korporatisasi Petani bisa dijadikan sebagai peluang bagi KSP untuk mulai masuk ke sektor riil.
“Sudah banyak contoh KSP yang juga membangun koperasi lain di sektor seperti jasa, konsumen, distribusi, dan sebagainya. Contoh, Kopdit Keling Kumang,” imbuh Zabadi.
Zabadi mengilustrasikan Kospin Jasa mendirikan Koperasi Pertanian Kospin Jasa, dengan mengembangkan usaha anggotanya yang berprofesi sebagai petani.
“Atau, bila banyak anggotanya yang berprofesi sebagai nelayan, bisa membangun koperasi perikanan atau koperasi nelayan,” kata Zabadi.
Lebih dari itu, Zabadi juga berharap koperasi-koperasi kecil yang sulit masuk ke skala ekonomi, untuk melakukan merger. “Saya akui sulit, namun harus sudah dimulai langkah merger tersebut, agar koperasi bisa berkembang masuk ke skala ekonomi dan rantai pasok industri,” ujar Zabadi.
Rekomendasi Forkom KBI
Sementara itu, Koordinator Forkom KBI Irsyad Muchtar memberikan beberapa rekomendasi kepada MenkopUKM. Pertama, agar MenkopUKM secepatnya melakukan pembahasan dan kajian ulang terhadap rancangan UU Koperasi yang baru.
“Karena, baik secara prinsip maupun turunan peraturan yang berlaku, seperti misalnya PP Nomor 9 Tahun 1995 tentang KSP, sudah tertinggal oleh perkembangan terkini,” kata Irsyad.
Kedua, khusus KSP, hingga kini masih berharap agar pemerintah menginisiasi lahirnya Apex Permodalan Koperasi seperti halnya di dunia perbankan.
“Bahwa keberadaan LPDB selama ini diakui sudah mampu memberikan pencerahan permodalan, namun kapasitas BLU ini dibanding jumlah koperasi yang harus dilayani se Indonesia masih sangat terbatas,” papar Irsyad.
Rekomendasi ketiga, lanjut Irsyad, afirmasi yang sangat gencar dari Kementerian Koperasi UKM agar KSP melakukan pengembangan usaha (spin-off) sangat mencerahkan bagi usaha perkoperasian agar dapat berperan lebih luas dalam perekonomian masyarakat.
“Namun, afirmasi ini seyogyanya dapat dituangkan dalam sebuah regulasi, sehingga KSP percaya diri untuk melakukan spin-off,” pungkas Irsyad (van).
Sumber : http://majalahpeluang.com/menkop-dorong-forkom-kbi-galang-sinergi-bisnis/
Pemerintah telah menetapkan cuti bersama untuk Hari Raya Lebaran yaitu pada 12 Mei 2021, sementara hari libur Lebaran jatuh pada 13-14 Mei 2021. Hal ini diputuskan sesuai dengan SKB tiga menteri.
Sejumlah pemerintah daerah juga telah menerbitkan Surat Edaran Tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2021, di antaranya Pemprov Yogyakarta, Bali, dan Jawa Timur.
Surat Edaran tersebut dikeluarkan untuk mensosialisasikan SKB 3 Menteri yang mengatur soal sejumlah perubahan cuti dan libur nasional 2021.
Tahun lalu, pemerintah menetapkan cuti bersama sebanyak 7 hari. Namun, pada akhir Februari 2021, pemerintah memangkas cuti bersama menjadi hanya dua hari.
Jadi, cuti bersama tahun 2021 yang dipangkas sebanyak lima hari, yakni tanggal 12 Maret untuk cuti bersama Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.
Selanjutnya tanggal 17, 18, dan 19 Mei yaitu cuti bersama dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah, serta tanggal 27 Desember yaitu cuti bersama Hari Raya Natal 2021. Dua hari cuti bersama yang tetap diberlakukan yakni 12 Mei 2021 sebagai cuti bersama Lebaran dan 24 Desember dalam rangka cuti bersama Hari Raya Natal.
Pengurangan libur cuti bersama itu diputuskan dalam Rapat Koordinasi Tingkat Menteri Peninjauan SKB Cuti Bersama tahun 2021 yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
Rapat ini dihadiri oleh Menteri PAN RB Tjahjo Kumolo, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sekjen Kemenag Nizar Ali, Sekjen Kemnaker, Asops Kapolri dan Pejabat Eselon 1 K/L terkait.
Perubahan hari libur cuti bersama tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 281 Tahun 2021, Nomor 1 Tahun 2021, Nomor 1 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 642 Tahun 2020, Nomor 4 Tahun 2020, Nomor 4 tahun 2020 Tentang Hari libur Nasional dan Cuti Bersama tahun 2021.
Sehingga jadwal libur bagi pekerja pada Mei 2021 yakni Rabu, 12 Mei 2021 sebagai cuti bersama, 13-14 Mei 2021 adalah libur Lebaran dan bertepatan dengan kenaikan Isa Al Masih (13 Mei 2021).
Selain itu, ada juga libur libur Hari Raya Waisak 2565 yang jatuh pada tanggal 26 Mei 2021 atau pada hari Rabu. Meski terdapat cuti bersama dan libur Lebaran yang panjang, pemerintah mengimbau agar tidak mudik untuk menekan laju penyebaran COVID-19, mengingat pandemi yang belum mereda.
Untuk itu, pemerintah mengeluarkan larangan mudik mulai 6-17 Mei 2021 dan pengetatan mudik Lebaran diberlakukan pada 22 April-5 Mei dan 18-24 Mei 2021.
Berikut Ini Daftar Libur Nasional 2021 Sesuai SKB 3 Menteri
1. 1 Januari: Tahun Baru 2021 Masehi;
2. 12 Februari: Tahun Baru Imlek 2572 Kongzili;
3. 11 Maret: Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW;
4. 14 Maret: Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1943;
5. 2 April: Wafat Isa Al Masih;
6. 1 Mei: Hari Buruh Internasional;
7. 13 Mei: Kenaikan Isa Al Masih;
8. 13-14 Mei: Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah;
9. 26 Mei: Hari Raya Waisak 2565;
10. 1 Juni: Hari Lahir Pancasila;
11. 20 Juli: Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah;
12. 10 Agustus: Tahun Baru Islam 1443 Hijriah;
13. 17 Agustus: Hari Kemerdekaan Republik Indonesia;
14. 19 Oktober: Maulid Nabi Muhammad SAW;
15. 25 Desember: Hari Raya Natal.
Daftar Cuti Bersama 2021
1. 12 Mei: Cuti Bersama Raya Idul Fitri 1442 Hijriah;
2. 24 Desember: Cuti Bersama Hari Raya Natal.
Razia dan Larangan Mudik Lebaran 2021
Pemerintah telah menetapkan aturan larangan mudik Lebaran yang mulai diberlakukan 6-17 Mei 2021.
Larangan ini adalah upaya untuk mengendalikan angka penyebaran virus corona COVID-19. Adapun aturan ini tertuang dalam Surat Edaran Satuan Tugas COVID-19 Nomor 13 Tahun 2021.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 juga telah memperpanjang aturan pembatasan atau pengetatan mudik Lebaran 2021 yang berlaku mulai 22 April hingga 24 Mei 2021.
KSPPS BMT ASSYAFI’IYAH BERKAH NASIONAL
Surat Edaran Nomor : 108 /BMT-ASSY/HRD/V/2021 Tentang Cuti Hari Raya 1442 H.
Tanggal 12 Mei 2021 sebagai Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 1442 H, tanggal 13 – 14 Mei 2021 sebagai Hari Libur Hari Raya Idul Fitri 1442 H.
Pelayanan akan buka kembali pada tanggal 17 Mei 2021, “Taqabbalallahu minna wa minkum” (semoga Allah menerima amalan dari kami dan darimu sekalian)
Sumber : https://tirto.id/surat-edaran-cuti-bersama-2021-terbaru-libur-lebaran-12-14-mei-geHB
Di Bulan Suci, BMT terbesar di Lampung ini kembali membagikan bonus kepada anggota terpilih dan menebar ribuan paket THR Ceria kepada masyarakat sekitar dan pihak yang selama ini mendukung usaha BMT ABN.
Ramadhan merupakan bulan suci yang ditunggu oleh umat Muslim di seluruh dunia. Bulan yang penuh berkah ini menjanjikan sejuta pahala dan berbagai keistimewaan lainnya. Sehingga wajar jika umat Islam merindukan kedatangannya. Untuk menyemarakkan kedatangan bulan Suci tersebut, KSPPS BMT Assyafi’iyah Berkah Nasional (ABN) menggelar serangkaian acara. BMT terbesar di Lampung ini mengadakan Tarhib Ramadhan yang diselenggarakan pada Kamis, 8 April 2021 dengan tema “RAMADHAN CERIA” untuk menyambut datangnya Bulan Suci. Acara yang diadakan di gedung Aula Assyafiiyah Hotel ini dihadiri oleh pengurus, pengawas, manajemen pusat dan 46 pimpinan cabang, juga dilanjutkan dengan salat tahajud dan subuh berjamaah. Dalam sambutannya Sugiyono, yang mewakili Ketua BMT ABN, mengatakan, Ramadhan harus disambut dengan keceriaan. “Kita sambut dengan bergembira dan suka cita, yang penuh semangat dengan datangnya bulan Ramadahan 1442 H ini, untuk mendapatkan tujuan dari seluruh rangkaian ibadah Ramadhan yaitu taqwa,” ungkapnya. Seperti diketahui, Ramadhan merupakan salah satu momen penyucian jiwa dimana Allah membuka seluas-luasnya pintu rahmat dan ampunan untuk para hamba-Nya. Di bulan yang penuh rahmat ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah. Dalam kesempatan tersebut, Sugiyono menyampaikan permohonan maaf atas segala salah dan khilaf serta ucapan terima kasih atas capaian kinerja yang luar biasa dan kerjasama yang baik kepada pengawas, seluruh karyawan, serta seluruh pihak dan stakeholder. “Semoga Ramadhan tahun ini menjadi Ramadhan terbaik dari sebelumnya,” ujar Sugiyono. Dalam acara ini, Ustadz Ramadhan Habibi, menyampaikan bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang istimewa, sebagaimana disampaikan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu, Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Apabila tiba bulan Ramadhan, dibuka pintu-pintu Syurga dan ditutup pintu-pintu Neraka serta syaitan-syaitan dibelenggu.” (HR Muslim). Yang dimaksud dengan ”pintu-pintu surga dibuka” adalah ungkapan bentuk-bentuk ketaatan yang Allah SWT buka untuk hamba-hambaNya, dan yang demikian itu merupakan sebab-sebab masuknya seseorang ke dalam surga. Sedangkan yang dimaksud dengan ”pintu-pintu neraka ditutup” adalah ungkapan akan dipalingkannya keinginan untuk mengerjakan kemaksiatan yang menjerumuskan pelakunya ke dalam neraka. Lebih lanjut, Ustadz Ramadhan menyampaikan ada dua hal yang harus dipersiapkan untuk menghadapi bulan Ramadhan. Pertama perbaiki Tazkiyatun Nafs dan Pemahaman yang benar terhadap Ramadhan. Sebab, meski menjanjikan banyak pahala, namun tidak semua orang bisa mendapatkannya. Karena salah satu jenis orang yang tidak mendapat apa-apa dalam bulan Ramadhan, yaitu seseorang yang dalam hatinya masih ada kebencian terhadap sesamanya. “Para ulama menganjurkan sebelum memasuki bulan Ramadhan diharapkan untuk melakukan penyucian jiwa dengan saling maaf-memaafkan sehingga dapat menjalankan ibadah dengan lebih sempurna,” ungkap Ustadz Ramadhan.
THR Ceria Setelah menggelar Tarhib Ramadhan, BMT ABN memberikan bonus paket THR CERIA kepada anggota yang mempunyai Simpanan Ceria Ketupat sebanyak 1.793 paket. Selain itu, bonus juga diberikan kepada anggota yang mempunyai Simpanan Berjangka Syariah (Ceria Berkah) jangka waktu 12 bulan sebanyak 234 Anggota dengan nominal paket disesuaikan dengan saldo simpanan masing masing anggota. “Partisipasi anggota pada dua produk Ceria Ketupat dan Ceria Berkah meningkat signifikan, dan bonus yang diberikan ini adalah bentuk kepedulian dan perhatian kami kepada anggota, Harapan kami ini dapat lebih meningkatkan kepercayaan anggota,” ujar Supadin Ketua BMT ABN. Pemberian hadiah merupakan salah satu cara untuk menggenjot loyalitas anggota terhadap koperasi. Terlebih di tengah persaingan yang semakin ketat, aksi bagi-bagi bonus ini bisa menjadi magnet yang dapat menarik minat masyarakat untuk menjadi anggota BMT ABN. Pembagian bonus kepada anggota terpilih ini juga merupakan salah satu bentuk layanan prima dari BMT. Apalagi di Bulan Suci ini Islam menganjurkan agar memperbanyak aksi berbagi kepada sesama, terutama yang membutuhkan. Oleh karenanya, pembagian bonus itu menemukan momentum yang tepat. Supadin menambahkan, tradisi pembagian bonus akan terus dilanjutkan pada masa mendatang agar anggota semakin senang berkoperasi. “InsyaAllah, kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan yang salah satunya adalah pembagian bonus sesuai dengan pencapaian usaha BMT,” ungkapnya. Sementara itu, Anik Idawati Bendahara BMT ABN menambahkan, pihaknya juga telah memberikan Paket THR CERIA untuk lingkungan sekitar kantor cabang, anggota pendiri, tokoh agama, tokoh masyarakat, Ustadz Pembina Karyawan BMT ABN melalui program Bina Rukhiyah Karyawan Assyafi’iyah (BERKAH) dan untuk lingkungan karyawan. “Kami telah menyalurkan 1.000 paket,” ujarnya. Pembagian THR Ceria untuk masyarakat sekitar kantor BMT dan pihak-pihak yang selama ini mendukung perkembangan usaha merupakan bagian dari aksi tanggung jawab sosial koperasi. Pengurus menyadari pencapaian kinerja BMT ABN tidak lepas dari dukungan para pemangku kepentingan. Untuk itu, sudah sewajarnya di Ramadhan ini BMT membalasnya dengan kegiatan sosial yang bermanfaat. Selain itu BMT ABN yang telah ditunjuk Badan Wakaf Indonesia (BWI) sebagai Nazhir Wakaf pada Ramadhan ini terus menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan kelolaan dana wakaf tunai. “Kami berharap anggota dan masyarakat dapat terus bekerja sama tanpa ragu untuk mengamanahkan dana wakaf kepada kami, InsyaAllah akan kami kelola dengan amanah sesuai ketentuan wakaf,” kata Sugiyono, Sekretaris BMT ABN. Pengumpulan zakat, infaq dan sedekah terus diprogramkan melalui lembaga Baitul Maal ABN. Pada Ramadhan ini bekerja sama dengan anggota untuk memberikan zakat, baik zakat maal maupun zakat fitrah kepada Baitul Maal ABN. Selain itu juga akan dilaksanakan program berbagi 1.000 Keceriaan Ramadhan dengan memberikan paket THR CERIA berupa sembako untuk kaum dhuafa.
Sumber : http://majalahpeluang.com/gelar-parade-ceria-ramadhan/
Recent Comments